Si riishta dari kemarin badannya hangat, dan pas hari kedua muncul bintik-bintik merah di kuping, leher, muka dan punggungnya. Dia juga berasa gatal, karna minta digarukkin terus. Karna takut kenapa-kenapa, sorenya saya langsung membawa ke dokter. Kata dokter, campak cuma terjadi seumur hidup, kalau dulu pernah kena campak, tidak mungkin kena campak lagi. Akhirnya dokter cuma kasih obat batuk dan antibiotik serta berpesan apabila nanti panasnya tinggi dan juga mimisan, harus tes darah. Wadohhh...saya jadi panik, ini sakit apa (karna melihat ciri-ciranya, ini sama sewaktu riishta kena campak pada waktu umur 2 tahunan,cuma memang tidak separah yang dulu) Akhirnya saya googling dan akhirnya menemukan artikel berikut:
"Ibu Ani bingung setelah mendapati bercak-bercak merah pada sekujur tubuh anak semata wayangnya yang belum genap berusia 8 tahun. Padahal anaknya beberapa hari ini hanya batuk pilek biasa saja dan tidak ada masalah lainnya. Ketika dokter menjelaskan bahwa anaknya kemungkinan menderita campak jerman, semakin bingung pulalah ia. Bukan apa-apa, baru sekitar 2 tahun lalu si anak sudah menderita campak, sementara setahunya, campak hanya menyerang sekali saja. Namun setelah dijelaskan oleh dokter bahwa kali ini yang diidap si anak adalah campak jerman, bukan campak doank, dan memang kedua jenis penyakit tersebut berbeda maka ia pun baru memahami.
Mungkin juga seperti halnya Ibu Ani, masih banyak orangtua yang tidak tahu bahwa terdapat 2 jenis penyakit yang mengusung nama campak yaitu campak (measles, morbilli, rubeola) dan campak jerman (german measles, rubella). Keduanya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, walaupun oleh masing-masing jenis virus yang berbeda. Oleh karena itu jangan heran jika anak yang sebelumnya sudah pernah menderita campak dapat pula terkena campak jerman di kemudian hari, dan juga sebaliknya, karena memang virus penyebabnya berbeda. Umumnya virus campak (measles) membutuhkan waktu antara 10-14 hari untuk berkembang biak dan mulai muncul sebagai gejala klinis, sedangkan virus campak jerman (rubella) membutuhkan waktu inkubasi tersebut yang lebih lama yaitu sekitar 3 minggu. Keduanya adalah penyakit menular, bahkan campak (measles) sangatlah menular. Cara penularannya menyerupai flu yaitu melalui udara pernapasan seperti percikan dari batuk dan bersin.Walaupun sama-sama mengosong nama ‘campak’, namun ada banyak perbedaan di antara keduanya yang penting untuk diketahui. Perbedaan gejala di antara keduanya secara umum adalah biasanya anak yang menderita campak (measles) kondisi sakitnya lebih berat ketimbang pada yang menderita campak jerman (rubella). Anak yang menderita campak (measles) umumnya memiliki batuk dan pilek yang berat, mata merah dan berair, demamnya tinggi bahkan bisa memicu kejang demam pada anak usia lebih kecil, diare dan akhirnya sekumpulan gejala tersebut akan membuat si anak tergolek lemah di atas ranjang. Beda halnya pada campak jerman (rubella) dimana terkadang satu-satunya hal yang menjadi alasan si ibu membawa anaknya ke dokter adalah kecemasan akan adanya bercak-bercak merah pada badan di anak yang terus meluas. Si anak sendiri kondisinya masih relatif aktif beraktivitas, batuk-pileknya ringan dan sedikit demam saja. Namun perlu dicatat juga bahwa campak jerman (rubella) bila menyerang orang dewasa dapat menimbulkan gejala yang cukup berat, yaitu batuk-pilek yang lebih nyata, diare, demam, badan meriang serta menggigil, tulang linu-linu semua, sakit kepala berat, serta poliartritis (sendi-sendi kecil bengkak dan meradang) yang pada akhirnya akan membuat si penderita terkapar juga di atas ranjang untuk beberapa hari.Perjalanan klinis kedua penyakit ini demikian dramatisnya sehingga menarik untuk diketahui. Pada campak (measles), awalnya anak memiliki gejala flu biasa yaitu batuk-batuk kering disertai pilek, bersin-bersin, hidung mampet serta badan agak panas. Bedanya dengan flu biasa adalah disini mata si anak merah dan berair sehingga ia lebih memilih memejamkan mata atau berada di ruang yang tidak silau (fotofobia). Gejala demikian diakibatkan oleh karena peradangan selaput bola mata atau dikenal sebagai konjungtivitis. Jadi waspada jika menjumpai anak yang sedang batuk-pilek namun disertai juga mata merah, bisa jadi itu adalah campak pada tahap awal dan justru merupakan masa penularan sangat intens. Pada beberapa anak, diare yang berkepanjangan juga sering menyertai dikarenakan virus dapat merusak selaput lendir usus. Gejala tahap awal yang disebut sebagai fase prodromal ini umumnya berlangsung antara 3-5 hari dan selanjutnya barulah bercak-bercak merah khas campak bermunculan dan seringkali akan kembali memaksa si ibu memboyong anaknya ke dokter, tentunya dengan perasaan lebih cemas lagi. Seringkali bersamaan dengan waktu munculnya bercak-bercak ini, demam, batuk-pilek dan diare si anak semakin menjadi-jadi. Selain itu dapat dijumpai banyak kelenjar getah bening di leher yang bengkak. Bercak-bercak merah pada campak munculnya dimulai dari belakang kepala di sekitar batas rambut dan leher, lalu perlahan tapi pasti mulai menyebar ke muka, leher, dada, punggung hingga akhirnya mencapai telapak tangan dan kaki. Umumnya rasa gatal dirasakan namun tidak terlalu nyata. Proses dari munculnya bercak hingga hilang umumnya berlangsung antara 4-7 hari. Pada fase pemulihan bercak-bercak tersebut akan mulai mengering, mengelupas dan meninggalkan warna kelam pada kulit untuk sementara.Berbeda dengan campak, pada campak jerman (rubella) si anak nyaris tidak memiliki gejala awal. Kalaupun ada biasanya berupa batuk-pilek ringan tanpa disertai mata merah maupun demam yang mencolok. Sebenarnya jika teliti, pada masa-masa awal ini dapat dijumpai pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan di belakang telinga si anak yang terasa nyeri jika ditekan. Hari selanjutnya barulah bercak-bercak merah khas campak keluar dimulai dari wajah lalu turun ke leher, dada, punggung hingga ke tangan dan kaki. Bedanya dengan campak, bercak-bercak pada campak jerman (rubella) menyebar dengan jauh lebih cepat dan proses dari pertama muncul hingga hilangnya bercak tersebut adalah 3 hari sehingga dikenal pula penamaan three-day measles sebagai sebutan lain untuk campak jerman. Yang khas juga, saat bercak-bercak telah mencapai kaki umumnya bercak-bercak di sekitar wajah dan leher mulai hilang. Pada fase penyembuhan, bekas bercak-bercak ini hanya mengelupas ringan dan jarang menimbulkan bekas kelam pada kulit."
Dan dugaan saya sementara adalah riishta terkena campak jerman, karena panasnya juga tidak tinggi serta komplikasinya ringan. Bercak-bercak merah yang muncul juga lebih cepat.
Semoga, postingan ini bisa membantu bagi para ortu yang sedang kebingungan seperti saya.