Friday, September 16, 2011

Sepatu Baru

Posted by MGYP at Friday, September 16, 2011 0 comments

Kemarin saya baru saja membeli sepatu baru. Sepatu yang saya beli adalah sepatu buat kerja. Saya tidak tahu, kenapa saya boros sekali dalam hal pembelian sepatu.Ini bukan karena lapar mata atau buat koleksi, tapi sepatu-sepatu yang saya beli sebelumnya sudah rusak. Entah mengapa sepatu-sepatu yang saya pakai, selalu cepat rusak, belum ada 1/2 tahun pasti sudah jebol(kadang haknya copot,kulit sintetisnya pada lepas atau lemnya terbuka). Padahal mereknya juga tidak abal-abal banget, ada merk bata,fladeo,triset dll.Mungkinkah ukuran kaki saya yang besar(nomor 39/40), ataukah cara jalan saya yang suka kesandung-sandung, yang mengakibatkan sepatu mudah jebol.
Nah untuk kali ini sepatu yang saya beli buatan home industry dari Purworejo. Merknya Diva Sparta. Modelnya angkle boot. Sepatu ini harganya 30 ribu (murah bener ya). Eits...tapi tunggu dulu, 30 ribu itu sebulan dan saya harus membayarnya selama 5 bulan. Kalau membeli cash cuma dipotong 10ribu saja.Rugi banget kan? Mendingan dikredit, kan tidak berasa.Merk ini juga memberikan garansi, kalau belum lunas sepatu sudah rusak maka akan diperbaiki sampai bagus.
Menurut referensi beberapa teman di kantorku. Sepatu merk ini, lumayan awet. Jadi tidak ada salahnya dicoba bukan?pucca_love_17

Sunday, September 11, 2011

Kotoran di Telinga Anak Mengeras Seperti Batu

Posted by MGYP at Sunday, September 11, 2011 1 comments
Mungkin banyak ibu-ibu yang mengalami hal yang sama seperti saya pada waktu mau membersihkan kotoran di telinga si kecil, dia malah meronta-ronta dan tidak mau. Akhirnya telingapun batal dibersihkan, karena takut nanti telinganya terluka atau cotton bud mengenai gendang telinga. Bila gendang telinga tertusuk cotton bud dan pecah dapat mengakibatkan gangguan pendengaran dan membuat telinga tengah rentan terhadap infeksi atau cedera lainnyaexclaim

Akhirnya sampai anak saya berusia 4 tahun, telinganya tidak pernah saya bersihkan. Sebenarnya kotoran di telinga itu bisa keluar dengan sendirinya tanpa dibersihkan menggunakan cotton bud. Namun ternyata tidak untuk anak saya. Pada waktu saya lihat dan menggunakan bantuan senter, ternyata kotoran tersebut sudah mengeras menyerupai batu kerikil dan menutupi lubang telingacry

Riishta kemudian saya bawa ke dokter, dan oleh dokter diberikan obat tetes telinga dengan merk Erla Ear Drop. Obat tersebut diteteskan sehari 2 kali selama 3 hari. Dan pada hari ke 3, dia saya ajak lagi ke dokter untuk dilakukan tindakan irigasi. Ternyata tindakan irigasi itu hanya menyemprotkan air hangat di telinga dengan menggunakan suntikan. Tapi pada waktu, kotoran belum juga mau keluar dan kami disuruh pulang dan kembali lagi 3 hari kemudian.

Di rumah, telinga Riishta saya tetesin menggunakan obat tersebut. Dua hari kemudian, saya melakukan irigasi sendiri di rumah menggunakan suntikan mainan yang diisi dengan air hangat. Saya semprotkan beberapa kali, akhirnya kotoranpun mau keluarpucca_love_17. Ternyata tanpa bantuan dokter, kita bisa melakukan tindakan pembersihan telinga, jadi bisa menghemat biaya surprised.

Intinya begini, kalau kotoran mengeras
  • Beli obat tetes di apotik
  • Teteskan obat sesuai petunjuk
  • Lakukan tindakan irigasi, menggunakan suntikan
  • Semprotkan beberapa kali, kotoran akan keluar bersama air yang disemprotkan
Semoga bermanfaat, sharing pengalaman dari saya inipucca_love_06.

Wednesday, September 7, 2011

Tempat Kulakan

Posted by MGYP at Wednesday, September 07, 2011 0 comments
Selama tinggal di Jakarta, saya sering hunting banyak barang untuk saya jual lagi (walaupun dalam skala kecil). Nah bagi teman-teman yang kebetulan nyasar di blog ini dan sedang mencari tempat kulakan di Jakarta, baik itu berupa baju, kain, mainan anak ataupun aksesoris, berikut adalah tempat-tempatnya:
  1. Pasar Pagi Asemka : Tempat kulakan mainan anak, aksesoris rambut, alat tulis, kaos kaki, barang-barang fancy, sovenir, pernak-pernik untuk membuat perhiasan seperti mutiara air tawar dll. Tempatnya di belakang pasar glodok, bisa masuk dari pasar glodok ataupun perempatan lampu merah kota.
  2. Pasar Pagi Mangga Dua dan ITC Mangga Dua: Tempat kulakan pakaian import dan lokal anak-anak dan dewasa, tas import, ATK (Pasar Pagi basement), Pernak Pernik untuk membuat aksesoris. Untuk yang ingin berbelanja baju di butik bisa berbelanja di lantai atas (kalau tidak salah lantai 4 dan 5)
  3. Blok A Pasar Tanah Abang: Tempat kulakan bermacam-macam pakaian, tas ataupun sepatu, dari lantai bawah sampai atas sudah terbagi-bagi segmennya. Mulai dari lantai bawah khusus penjual kain, sprei, baju wanita, baju anak-anak, baju pria, baju muslim, butik dan paling atas adalah food court dan butik pakaian, sepatu dan tas.
  4. Blok E Pasar Tanah Abang: Tempat kulakan macam-macam pakaian sisa eksport.
  5. Pusat Grosir Metro Tanah Abang: Hampir sama dengan blok A, tapi kebanyakan Metro khusus grosir sedangkan Blok A tanah Abang banyak pedangang yang menjual secara retail.
  6. Blok F Pasar Tanah Abang: Tempat kulakan kaos-kaos secara grosir
  7. Pasar Senen : Tempat kulakan berbagai macam jam, kaca mata dan juga tas

My Blog

Posted by MGYP at Wednesday, September 07, 2011 0 comments
Tidak terasa sudah 4 tahun saya membuat blog ini. Walaupun dengan gonta ganti format dan judul. Pertama saya buat blog dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan dari sebuah blog (yang katanya sih bisa menghasilkan berpuluh-puluh dollar). Pada blog pertama saya banyak menambahkan iklan tapi dari adsense lokal, tapi karena jarang update blog dan juga blogwalking, akhirnya blog saya sepi pengunjung dan hanya beberapa yang mengeklik iklan. Lagi pula saya juga tidak menikmati untuk posting artikel yang tidak sesuai dengan minat saya.

Akhirnya setelah bosan, blog saya rubah dengan konsep Personal Blog. Isinya juga sesuai dengan pengalaman pribadi atau sesuatu yang sedang menarik minat saya. Jadi kalau ditanya blognya berisi apa, ya jawabnya cerita pribadi (ada postingan curhat, soal kecantikan, pekerjaan, renungan dll), jadi tidak segmented.
 

KAOSPINK Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos